Header Ads

Makalah tentang Akibat Perang Dunia ke-2

BAB I
PENDAHULUAN


1.1.    Latar Belakang
Perang Dunia II adalah konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta personil. Dalam keadaan "perang total," pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari tujuh puluh juta orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling mematikan dalam sejarah manusia. 

Terjadinya Perang Dunia II secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan politik dan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda, maka posisi Belanda Indonesia diambil alih oleh Jepang. 

Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam makalah ini akan dibahas  mengenai akibat atau dampak Perang Dunia II termasuk pada Indonesia. 

1.2.    Rumusan Masalah
  1. Apa akibat terjadinya Perang Dunia II?
  2. Apa akibat terjadinya Perang Dunia II bagi Indonesia?


BAB II
PEMBAHASAN


2.1.    Akibat Perang Dunia II
Perang Dunia II yang berlangsung antara tahun 1939 – 1945 menimbulkan akibat yang besar di bidang politik, ekonomi, sosial, dan kerohanian bagi negaranegara di dunia.

2.1.1.    Akibat Perang Dunia II di Bidang Politik
Akibat yang muncul di bidang politik setelah Perang Dunia II berakhir sebagai berikut.
  1. Amerika Serikat dan Rusia (Uni Soviet) sebagai pemenang dalam Perang Dunia II tumbuh menjadi negara raksasa (adikuasa).
  2. Terjadinya perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang menimbulkan Perang Dingin. Jika keduanya berimbang terjadi keseimbangan kekuatan (Balance of Power Policy), walaupun perdamaian diliputi ketakutan.
  3. Nasionalisme di Asia berkobar dan timbul negara-negara merdeka seperti Indonesia (17 Agustus 1945),Filipina (4 Juli 1946), India dan Pakistan Dominion (15 Agustus 1947) dan India merdeka penuh 26 Januari 1950, Birma (4 Januari 1948), dan Ceylon (dominion 4 Februari 1948).
  4. Munculnya politik mencari kawan atau aliansi yang dibentuk berdasarkan kepentingan keamanan bersama, misalnya NATO, METO, dan SEATO.
  5. Munculnya politik memecah belah negara, misalnya:
  • Jerman dibagi menjadi dua negara, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur.
  • Korea dibagi menjadi dua negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.
  • Indo-Cina dibagi menjadi tiga negara, yaitu Laos, Kamboja, dan Indo-Cina.
  • India dibagi menjadi dua negara, yaitu India dan Pakistan.
2.1.2.     Akibat Perang Dunia II di Bidang Ekonomi
Perang Dunia II menghancurkan perekonomian negara-negara di dunia kecuali Amerika Serikat. Amerika Serikat menjadi pusat kekayaan dan kreditur dari seluruh dunia. Untuk menanamkan pengaruhnya di negara-negara Eropa dan yang lain, Amerika Serikat melaksanakan program. Misalnya Truman Doctrine (1947), Marshall Plan (1947), Point Four Truman dan Colombo Plan. Program-program ini merupakan usaha untuk membendung berkembangnya komunisme.

2.1.3.    Akibat Perang Dunia II di Bidang Sosial
Untuk membantu penduduk yang menderita akibat korban Perang Dunia II PBB membentuk UNRRA (United Nations Relief Rehabilitation Administration). Tugas UNRRA di antaranya sebagai berikut.
  1. Memberi makan kepada orang-orang yang terlantar.
  2. Mendirikan rumah sakit.
  3. Mengurus pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya.
  4. Mengerjakan kembali tanah yang rusak.
2.1.4.    Akibat Perang Dunia II di Bidang Kerohanian
Setiap manusia menginginkan perdamaian. Berbagai upaya dilakukan agar tercipta perdamaian dengan membentuk lembaga perdamaian. Penderitaan yang ditimbulkan akibat Perang Dunia II menyadarkan manusia akan akibat buruk perang. Penduduk dunia menyadari perlunya lembaga yang dapat menjaga perdamaian dunia setelah Liga Bangsa-Bangsa dibubarkan. Pada tanggal 24 Oktober 1945 didirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Organization (UNO). Lembaga ini diharapkan dapat menjaga perdamaian dunia.

2.2.    Akibat Perang Dunia II bagi Indonesia
Masa pendudukan Jepang merupakan periode yang penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia ditujukan untuk mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 7 Desember 1941. Gerakan invasi militer Jepang cepat merambah ke kawasan Asia Tenggara. Pada bulan Januari-Februari 1942, Jepang menduduki Filipina, Tarakan (Kalimantan Timur), Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda. Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang. Untuk menghadapi Jepang, Sekutu membentuk Komando gabungan. Komando itu bernama ABDACOM (American British Dutch Australian Command). ABDACOM dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Wavell dan berpusat di Bandung. Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang berhasil mendarat di Jawa yaitu Teluk Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Timur). Pada tanggal 5 Maret 1942 kota Batavia jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang.

Politik imperialisme Jepang di Indonesia berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam dan manusia. Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. Dengan berbagai cara, Jepang menguras kekayaan alam dan tenaga rakyat melalui janji-janji maupun kekerasan.

Pendudukan Jepang telah mengakibatkan berbagai perubahan pada masyarakat pedesaan Indonesia, khususnya Jawa. kebijakan-kebijakan Jepang mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat, yaitu:
  1. Aspek Politik Pemerintahan. Dalam bidang pemerintah terjadi perubahan dari pemerintahan sipil ke pemerintahan militer, jabatan Gubernur Jenderal diganti dengan Panglima Tentara Jepang. Untuk memperlancar proses eksploitasi di pedesaan dan mengontrol rakyat, Jepang membentuk tonarigumi (Rukun Tetangga). Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengawasan terhadap penduduk. Akibat dibentuknya tonarigumi, peran dan fungsi lembaga politik tradisional memudar.
  2. Aspek Sosial Ekonomi. Pada masa Jepang, juga diberlakukan politik penyerahan padi secara paksa. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi para tentara. Akibat penyerahan padi itu antara lain angka kematian meningkat, tingkat kesehatan masyarakat menurun, kelangkaan bahan pangan, dan kesejahteraan sosial sangat buruk. Mobilitas sosial masyarakat cukup tinggi. Golongan pemuda, pelajar, dan tokoh masyarakat mengalami peningkatan status sosial. Hal ini disebabkan mereka bergabung dalam organisasi bentukan Jepang. Selain itu juga duduk dalam pemerintahan.
  3. Aspek Mentalitas Masyarakat. Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak. Melihat hal tersebut, Jepang memanfaatkannya sebagai tenaga kerja. Masyarakat pedesaan dipaksa menjadi romusha. Para romusha harus membuat pabrik senjata, benteng pertahanan, dan jalan. Mereka. Tidak hanya bekerja di Indonesia tetapi juga dikirim ke luar negeri. Para romusha sangat menderita dan tidak dapat upah dan makanan. Mereka masih menerima perlakuan yang kejam dari Jepang. Hal ini menimbulkan ketakutan pada masyarakat yang harus menyerahkan warganya untuk menjadi romusha.
Perang Dunia II juga berpengaruh bagi Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Setelah Jepang kalah menyerah kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945, Indonesia dalam keadaan “vacuum of power” (kekosongan kekuasaan). Jepang sudah menyerah berarti tidak mempunyai hak memerintah Indonesia, sementara Sekutu, saat itu belum datang. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.


BAB III
PENUTUP


3.1.    Kesimpulan
Perang Dunia II menimbulkan bencana besar bagi umat manusia, kerusakan harta benda, dan nyawa sangat besar. Pada saat itu Indonesia dikuasai Jepang selama 3,5 tahun dan menjadi masa-masa paling menderita akibat kebijakan politik, ekonomi dan sosial Jepang seperti ekploitasi pertanian dan kerja paksa. 

Tetapi di sisi lain Perang Dunia II juga berakibat postif bagi Indonesia. Setelah Jepang kalah perang, Indonesia dalam keadaan ‘Vacuum Of Power’ (kekosongan kekuasaan), dan Indonesia dapat memanfaatkan waktu itu. Dan pemerintah Jepang memutuskan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dengan membentuk PPKI sebagai pengganti BPUPKI, yang berujung pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

3.2.    Saran
Setelah kita memahami berbagai akibat dari Perang Dunia II, kita menjadi sadar bahwa meskipun masyarakat pada waktu itu termasuk masyarakat Indonesia menderita dalam banyak aspek kehidupan, kita juga menyadari bahwa secara tidak langsung Perang Dunia II telah membuka peluang Indonesia pada kemerdekaannya. Meski begitu, bukan berarti kemerdekaan tersebut bisa diraih dengan mudah, banyak pengorbanan yang dilakukan oleh para pendahulu kita. Oleh karena itu, kita tidak boleh melupakan pengorbanan dan perjuangan mereka bagi Indonesia. Kita juga tidak boleh berdiam diri dan harus ikur berjuang untuk mengharumkan nama bangsa di mata dunia.



DAFTAR PUSTAKA



No comments


Powered by Blogger.